Senin, 05 April 2010

HUBUNGAN BRUNAI,MALAYSIA,SINGAPURA DAN SAMBAS

Wednesday, November 18, 2009

Catatan catatan sejarah berikut ini adalah cermin dan gambaran bahwa negeri negeri Melayu diPulau Borneo mempunyai hubungan dan Silsilah yang tak terpisahkan (Berikut Adalah Kutipan dari buku “Sejarah kesultanan dan pemerintahan daerah Kabupaten Sambas” yang diterbitkan oleh Dinas Pariwisata PEMDA Kabupaten Sambas,tahun 2001).

Riwayat kerajaan dan para Sultan Sambas berdasarkan catatan tertulis dan benda peninggalan secara jelas dimulai pada awal berdirinya kesultanan Islam Sambas pada awal abad ke-17..Sumber tertulis utama tentang kesultanan Sambas,adalah tulisan Sultan Muhammad Syafiuddin II berjudul ‘’Silsilah Raja-Raja Sambas’’yang ditulis sendiri oleh Sultan Sambas ke-13 yaitu pada bulan Desember 1903.
Sumber tertulis utama dari negara Brunei Darussalam adalah Kitab ’’ Silsilah Raja-Raja Brunei’’.Sumber sejarah kesultanan Sambas berkaitan dengan kerajaan Brunei telah diterbitkan dalam tiga buah buku oleh Pusat sejarah Brunei.Ketiga buku tersebut adalah:
1.’’Tarsilah Brunei,Sejarah Awal dan Perkembangan Islam’’(tahun 1990).
2. “Raja Tengah,Sultan Serawak Pertama dan Terakhir”(tahun 1995).
3.”Tarsilah Brunei,Zaman Kegemilangan dan Kemasyhuran”(tahun 1997).

Di dalam sejarah Raja-Raja Brunei maupun Silsilah Raja-Raja Sambas,riwayat kesultanan Sambas dijelaskan mulai masa Raja Tengah,Raja Serawak yang selama 40 tahun berada di Sukadana dan Sambas (1600-1641).Raden Sulaiman adalah putra Raja Tengah dari perkawinan Raja Tengah dengan Puteri Surya Kesuma,puteri Sultan Matan/Sukadana,Sultan Muhammad Syafiuddin.kemudian Raden Sulaiman adalah Sultan Sambas pertama: 1631-1668.

Namun sejarah Sambas sudah bermula jauh sebelum Raden Sulaiman berkuasa.Walaupun tidak didapatkan catatan tertulis tentang purba sejarah Sambas,dari catatan kerajaan Majapahit dan kronik-kronikKaisar Cina,disebutkan bahwa Sambas sudah ada sejajar dengan kerajaan-kerajaan di Kalimantan,Jawa,Sumatera,Malaka dan Brunei serta Kekaisaran Cina pada abad ke-13 dan ke-14.

Masa purba sejarah Sambas dan Kalimantan masih diliputi kabut ketidak pastian karena tidak banyak data dan informasi yang diperoleh.Namun daerah bagian barat Kalimantan telah banyak dikenal oleh para pelancong dan pedagang asing dari Cina,India dan Arab sejak abad ke-10.

Drs Sudarto dan Adisidharto dalam manuskrip bukunya tentang “Sejarah Kalimantan Barat’’,tahun1977,mencoba mengangkat riwayat berkaitan dengan purba sejarah Kerajaan Sambas.

“Daerah Sambas,Sukadana,Tanjungpura dan karimata dalam buku Ptolemaeos Dias “Geographia’’(abad ke -2) ditafsirkan oleh Van der Meulen bahwa :”Tanjung satyroi tidak mungkin lain daripada gugusan pulau-pulau Karimata yang berbatu itu,karena tak ada bagian yang patut di sebut sebagai tanjung di daerah yang pantainya berlumpur itu.

Dari catatan Ptolemaeos pada awal abad tahun masehi itu,telah di ketahui bahwa daerah pantai barat Kalimantan,(Sambas,Mempawah,Sukadana,Tanjungpura) sudah dikenal sebagai daerah berpenghuni.selanjutnya Van der Meulen menduga bahwa dalam Ptolemaeus,nama Javadwipa munkin sekali dipakai untuk menyebut bahagian lain dari Kalimantan.

Jika interpetasi mengenai Javadwipa itu tepat,maka Kota Argyre(=Kota Perak) seperti di sebut oleh Ptolemaeus,tentulah terletak dibagian ini, barangkali saja di sekitar Kumai atau “Kotawaringin’’.Atau mungkin saja daerah itu adalah Matan ,Landak atau Sambas karena terkenal sebagai daerah penghasil emas dan intan.Kalau Swarna Dwipa (pulau emas)diperkirakan sebagai pulau emas,mungkin juga Sambas sudah termasuk sebagai daerah penghasil emas.”


Kronik dinasti Sung(960-1279)adalah salah satu catatan tua tentang bagian barat Kalimantan.Kronik Cina menyebut”Puni’’sebagai borneo Barat “daerah Kalimantan Barat.’’disebutkan:”negeri ini terletak di lautan barat daya,jaraknya dari jawa 45hari,dari San Bot Sai (Palembang) 40hari dan dari Champa 30hari,jika angina baik..Atlas sejarah Muhammad Yamin menyebutkan pula daerah bagian barat Kalimantan dengan sebutan “Puni’’.

Daerah bagian barat Kalimantan itu tentulah termasuk pula daerah Sambas sebagai salah satu kerajaan tertua di Kalimantan..kronik dinasti ming (1360-1643) pun sama sama menyebut Negara Negara dibagian barat Kalimantan (Puni) yang mengirim duta besarnya ke istana kaisar Cina untuk menunjukan hormat dan takzimnya.

Didalam salah satu buku sejarah serawak yang ditulis oleh Sanib Said,yang membagi sejarah Serawak dalam tiga fase yaitu “Ancient Sarawk politio-culture area(ASPA); The old Sarawak (OS) dan The New Serawak (NS) ;Wilayah Ancient Serawak Politio-culture area adalah fase sejarah politik dan budaya Serawak lama atau Serawak Tua..Sanib Said Memasukan daerah mulai dari Sambas sampai Bintulu Sekarang.. Serawak Tua ini sekitar abad ke 13, sebelum kejayaan kerajaan Brunei.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar